Minggu, 23 Desember 2012

GREEN BUSINESS

Multipurpose green to contemporary trends. Starting from the green label, green products, green packaging, green producers, green consumer, green business, and so on. All this is closely associated with environmental management issues that have become the market demands for safety and environmental sustainability. Approach taken by businesses to maintain continuity [...]


Bisnis Hijau
“Greening business management” adalah strategi pengelolaan lingkungan yang terpadu yang meliputi pengembangan struktur organisasi, sistem dan budidaya dalam suatu kompetensi hijau dengan cara menerapkan dan mentaati seluruh peraturan tentang pengelolaan lingkungan, termasuk pengelolaan bahan baku, pengolahan limbah, penggunaan sumberdaya alam yang efektif, penggunaan teknologi produksi yang menghasilkan limbah minimal serta menerapkan komitmen kesadaran lingkungan bagi seluruh karyawan dalam organisasinya. Berdasarkan pengalaman dari beberapa industri, maka ada 4 alasan yang menjadi penyebab industri harus meletakan masalah lingkungan sebagai aspek yang penting dalam usahanya, yaitu:

1. Lingkungan dan efisiensi

Dengan adanya kesadaran bahwa sumber daya alam (materi dan energi) sangat terbatas, maka apapun juga harus dilakukan untuk mengurangi penggunaannya. Oleh sebab itu industri harus mengupayakan daur ulang dan melakukan efisiensi dalam penggunaan setiap material dan energi dalam proses produksinya, yang mana hal tersebut mempunyai implikasi pada pengurangan biaya produksi.

2. “Image” lingkungan

Mempunyai sikap positif terhadap lingkungan merupakan suatu hal yang baik untuk dapat menumbuhkan “image” yang selanjutnya untuk memperbesar “market share”. Hal ini dapat dimulai dengan meng”hijau”kan karyawan dari perusahaan itu sendiri, sehingga muncul image “perusahaan hijau”, kemudian mensosialisasikan kepada masyarakat dengan memasarkan “produk hijau”.

3. Lingkungan dan peluang pasar

Dengan adanya tuntutan pasar terhadap pelaku Bisnis dan dunia usaha dalam hal sistem menajemen lingkungan (sml), yang selanjutnya dikembangkan menjadi pemberian sertifikasi ISO 14001, maka hal ini memberikan dampak positif pada dunia usaha. 

4. Ketaatan terhadap peraturan lingkungan

Meskipun “law enforcement” pemerintah masih lemah, namun demikian apabila terjadi pelanggaran dalam pengelolaan lingkungan ataupun adanya pengaduan masyarakat akibat dampak dari suatu aktivitas industri, maka akan berdampak negatif terhadap reputasi industri tersebut. Selain itu organisasi lingkungan lokal dan internasional akan bereaksi keras apabila terjadi pelanggaran terhadap peraturan lingkungan.
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam bisnis hijau, yaitu:

· Mengembangkan produk, kemasan dan sistem operasi sesuai dengan sumber daya alam yang tersedia,

· Melakukan pemilihan lokasi fasilitas produksi yang dapat meminimumkan tranportasi dalam setiap aktivitasnya serta mengupayakan penggunaan sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable).

· Menggunakan teknologi yang dapat menggunakan sumber daya alam setempat dan hemat energi serta seminimal mungkin menghasilkan limbah.

· Dapat menciptakan strategi lingkungan yang unik dan sukar untuk ditiru, sehingga menjadi perusahaan yang berbeda dan menjadi pemimpin dalam perusahaan berwawasan lingkungan.

· Memperkecil resiko lingkungan jangka panjang yang berkaitan dengan kerusakan sumber daya alam, konservasi energi dan pengendalian pencemaran serta pengelolaan limbah.

Proses bisnis ramah lingkungan diterapkan agar istilah  Corporate Social  Responsibility (CSR)  tidak hanya menjadi sekedar trend sosial. Sehingga, strategi bisnis yang mungkin dapat dilakukan dalam menciptakan proses bisnis yang ramah lingkungan guna memenuhi CSR perusahaan adalah dengan beberapa hal seperti :

1. prinsip, suatu perusahaan harus memiliki visi untuk menjadi perusahaan yang ramah lingkungan . Dengan adanya visi ini,  kemudian perusahaan akan menerapkan misi perusahaan yang dijabarkan dalam kebijakan dan strategi bisnis yang prolingkungan.

2. proses, yaitu segala kegiatan proses bisnis dalam suatu organisasi atau perusahaan dilakukan dengan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan, beroperasi di tempat yang ramah lingkungan (misalnya, gedung yang didesain hijau dengan melakukan penghijauan disekitarnya),  proses bisnis lain yang tidak merusak lingkungan (pengelolaan limbah yang tepat bagi proses bisnis industri)

3. produk, yaitu menghasilkan produk/jasa yang tidak merusak alam atau bila memungkinkan dapat menghasilkan produk yang bisa didaur ulang dan digunakan kembali. 

4.  promosi, yaitu mengampanyekan posisi perusahaan atas proses bisnis prolingkungan yang secara konsisten telah dijalankan oleh organisasi atau perusahaan tersebut.

Sekian strategis bisnis hijau yang harus dijalankan oleh perusahaan untuk menciptakan suatu proses bisnis yang ramah lingkungan.


REFERENSI :
http://www.menlh.go.id/greening-business/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar